HEBOH diperkatakan dalam laporan berita di media Indonesia berkaitan keceluparan mantan menteri penerangan itu yang mengutuk Perdana Menteri Indonesia BJ Habibie.
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya angkat bicara mengenai pernyataan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, di media Malaysia yang dinilai telah menghina Presiden ketiga RI BJ Habibie.
Presiden menilai pernyataan Zainuddin tidak etis dan melebihi batas kepatutan. Menurut Presiden, pernyataan itu akan menganggu hubungan antara Indonesia dengan Malaysia yang telah terjalin dengan baik.
Hal itu dikatakan Presiden dalam jumpa pers seusai menghadiri pemutaran perdana film Habibie Ainun di XXI Epicentrum Jakarta, Senin (17/12/2012). Ikut hadir dalam jumpa pers Wakil Presiden Boediono dan jajaran menteri.
"Terus terang saya terganggu dan saya sayangkan ada artikel seperti itu yang mendeskreditkan Pak Habibie sebagai pemimpin Indonesia. Itu sesuatu yang sebenarnya mesti dicegah untuk tidak terjadi, mengingat hubungan antara Indonesia dan Malaysia yang seharusnya justru lebih mendekatkan hubungan kita untuk kepentingan bersama," kata Presiden.
Presiden mengatakan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa serta Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia telah mengambil langkah-langkah diplomasi terkait permasalahan itu. Presiden juga menghargai upaya pemerintah Malaysia yang meminta Zainudin menyampaikan permintaan maaf kepada Habibie.
Presiden mengaku akan mengangkat permasalahan itu dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Tun Razak. Rencananya, Presiden akan bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia Selasa besok.
"Saya akan angkat isu ini pada Perdana Menteri Malaysia dengan harapan semoga kita kedepan saling menjaga perasaan, saling hormati. Dengan demikian tidak menganggu banyak hal yang sebenarnya kita laksanakan dengan baik menyangkut kerjasama kemitraan dan persahabatan kedua negara," kata Presiden.
Presiden menambahkan, "percayalah, rakyat Indonesia, kami semua hormati Pak Habibie sebagaimana kami menghormati pemimpin-pemimpin masa lalu. Kitalah yang akan menyelesaikan semua ini dengan sebaik-baiknya."
Seperti diberitakan, di harian Utusan Malaysia, Senin (10/12/2012), yang juga diunggah di situs harian itu, Zainuddin menyebut Habibie sebagai "penggunting dalam lipatan" terhadap Soeharto, penyebab perpecahan Indonesia dengan munculnya 48 partai politik.
Zainudin menyebut Habibie pengkhianat bangsa karena memenuhi desakan Barat menggelar jajak pendapat di Timor Timur. Atribusi paling keras ditulis Zainudin dengan menyebut Habibie dan Anwar sebagai sesama 'anjing imperialisme' (the dog of imperialism) lantaran bersedia menyerahkan negaranya ke lembaga Dana Moneter Internasional (IMF).
Dewan Perwakilan Rakyat telah mengirim surat protes kepada Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Tun Razak.
Manakala dalam media lain pula menyebut,
Mantan Presiden BJ Habibie menyampaikan pidato kunci pada acara Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) ke-7 di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Kamis (1/11/2012). Konvensi tersebut digelar antara lain untuk membahas sistem pendidikan guna mencetak generasi 2045 yang berkarakter dan kompetitif dalam era global. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia, melalui Menteri Besar Tan Abdul Khalid Ibrahim, mendesak mantan Menteri Penerangan Tan Sri Zainuddin Mydin untuk meminta maaf kepada Indonesia atas perkataannya menghina mantan Presiden Indonesia BJ Habibie.
"Kenyataan demikian boleh menjejaskan (menegaskan) ikatan dua hal yang kuat antara Malaysia dengan Indonesia dan rakyat kedua negara. Kita mau menegaskan bahwa penulisan Zainuddin tidak mewakili pendirian rakyat Malaysia," kata Tan Abdul Khalid Ibrahim dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/12/20102).
Khalid Ibrahim mengatakan bahwa Kerajaan Selangor kecewa dengan artikel yang diterbitkan oleh Utusan Malaysia terkait penghinaan terhadap Habibie. Oleh karena itu, Kerajaan Selangor juga mendesak media Utusan Malaysia dan Zainuddin untuk segera meminta maaf kepada Habibie dan seluruh rakyat Indonesia sebelum isu tersebut menjadi lebih buruk.
Menurut dia, Indonesia dan Malaysia merupakan sahabat yang mempunyai ciri sama, termasuk sejarah, budaya dan agama, sehingga seharusnya hubungan keduanya tersebut dihargai oleh rakyat kedua negara.
"Ini adalah salah satu sebab mengapa Selangor mengundang BJ Habibie untuk berbagi pengalaman dan pemikirannya dalam melaksanakan kerja-kerja reformasi negeri serta memperbaiki proses pendemokrasian," tuturnya.
Pekan lalu, presiden ketiga Indonesia itu berada di Selangor selama dua hari sebagai tamu resmi Kerajaan guna memberikan ucapan selamat kepada sebuah universitas di negara itu. Namun, kunjungan Habibie tersebut oleh Zainuddin Mydin dianggap sebagai bentuk dukungannya terhadap oposisi Anwar Ibrahim, dengan menyebut mereka sebagai "Dog of Imperialism".
Artikel tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk DPR, yang melayangkan protes keras terhadap PM Malaysia Mohammad Najib Tun Razak.
0 comments:
Catat Ulasan